Mesin Penterjemah

Takbiran

Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar La Illaha Ilallah hu Allahu akbar. Gema suara takbir berkumandang syahdu memecah keheningan malam. Ya, sudah masuk 1 Syawal 1435 H malam ini (27/072014). Alhamdulillah, ini Ramadhan Ke-19 dalam hidup saya. Segalabrasa syukur saya panjatkan tatkala masih bisa berjumpa dengan Ramadhan dan meraih kemenangan di hari nan fitri bersama keluarga. Meski rasanya sungguh tak adil karena saya merayakan lebaran tanpa keluarga besar. Papa saya sebagai anak tertua, dan memiliki 4 orang adik. Semuanya sudah berpencar, dan yang terjauh di Jaya Pura. Begitu pula mama saya, meski kedua orang tua (nenek dan kakek) saya masih lengkap namun tak berada di kota ini, Palembang. Dahulu sekali, saat semuanya masih ada dan lengkap, setiap malam takbiran terasa sangat meriah. Tapi kini, tak lagi dapat saya rasakan kebersamaan itu karena satu dan lain hal. Meski tangan tak bisa berjabat, Insha Allah saya dan keluarga tetap saling menjalin komunikasi dengan keluarga besar. Kami merayakan lebaran di tempat yang berbeda namun hati kami tetap satu.

Biarlah masalah jarak menjadi suatu permasalahan klasik, tapi tetap jadikan hati kami bersatu Ya Rabb. Jadikan luntur semua dosa kami dengan saling bermaafannya kami. Kemudian, jadikan kami sebagai insan muslim yang lebih taat beragama dan terus menjaga toleransi, persatuan juga kedamaian dalam hidup. Izinkanlah saya dan orang tercinta agar tetap bisa mendengar kumandang takbir(an) di tahun-tahun berikutnya.


Saya, Sheilla Andriani Rizky mewakili M. Gani (Papa saya) beserta keluarga dan keluarga besar mengucapkan :
Minal Aidin Walaidzin, Takobalallahu Minna Waminkum Wama Takobal Ya Karim.