Mesin Penterjemah

Pempek, makanan rutinku ❤

Setiap orang pasti punya makanan kesukaan, begitupun saya. Bagi saya, makanan kesukaan ialah makanan yang selalu bisa membahagiakan hati saya dan membantu memperbaiki mood saat tidak terlalu baik. Sedangkan pempek yang merupakan makanan khas Palembang ini, bukanlah makanan kesukaan saya melainkan makanan rutin, sama seperti tahu. Saya teramat menyukai pempek. Menurut saya, pempek adalah hasil karya anak manusia yang tak lekang oleh waktu dan tak pernah membuat saya lelah memakannya. Dengan perpaduan ikan dan tepung kanji yang diuleni dan ditambahkan sedikit air serta garam secukupnya adalah suatu kenikmatan dari Tuhan yang luar biasa. Entahlah, memakan pempek dengan cuko setiap hari tak mampu membuat saya kebosanan. Ohya, kalau bicara soal temannya pempek, ada cuko yang selalu membuat pempek.terasa begitu enak. Ya, cuko yang dibuat dari larutan gula merah ditambah cabe rawit, bawang putih serta garam secukupnya. Tanpa cuko, pempek bukanlah makanan yang membuat saya bahagia. Sehari enggak "ngirup" cuko itu sangat membuat saya galau. Mungkin bagi orang berlebihan namun bagi saya itu adalah hal.yang wajar. Saya lahir, tumbuh dan besar di Palembang membuat saya sangat amat terbiasa dengan pempek dan menjadikan saya memakannya dengan rutin. Semoga pempek akan terus dilestarikan sampai kapanpun. Amin


Mengulik sejarah pempek

Pempek yang berasal dari Palembang berasal dari jaman kerajaan Palembang Darussalam. Dahulu, epempek merupakan dagangan yamg dijual keliling oleh orang Tionghoa maupun keturunannya. Pada masa itu, pempek belum punya nama namun orang lebih mengenalnya dengan "jualan cipek/apek(sebutan bagi orang Tionghoa di Palembang)  sehingga lama kelamaan lebih dikenal dengan nam pempek/empek-empek(di luar Palembang). Karena rasanya yang khas yang terbuat dari Ikan dan tepung Kanji lama-lama makanan ini dijadikan makanan jajanan rakyat di Palembang. Bahkan sampai tersohor ke daerah lain hingga akhirnya sampai sekarang, makanan yang merupakan hasil karya darah Tionghoa dan terus diapresiasi hingga detik ini.